Beredar Foto Warga Tiongkok Memakai Seragam Polisi? Simak Penjelasanya


Beredar kolase foto yang diklaim memperlihatkan beberapa warga Tiongkok mengenakan seragam Brimob/Polisi. Foto itu beredar di media sosial.

Akun Facebook Loreng Mba mengunggah foto tersebut pada 19 Juli 2020. Pemilik akun juga menambahkan keterangan pada unggahan fotonya bertuliskan sebagai berikut:

“Ini penampakan beberapa ORANG CHINA berseragam BRIMOB/POLISI”

Penelusuran:

Dari hasil penelusuran, klaim pada kolase foto yang beredar memperlihatkan warga Tiongkok mengenakan seragam Brimob/Polisi adalah salah.

Faktanya, sembilan orang yang terlihat pada foto yang beredar adalah WNI, bukan warga Tiongkok.

Dilansir situs periksa fakta Turnbackhoax, foto yang memperlihatkan sembilan orang tengah mengenakan seragam Polri pernah digunakan Riauaktual pada artikel berjudul “Heboh Warga Cina Berseragam Brimob, Ini Penjelasan Polisi” dimuat pada Senin, 19 Desember 2020.

Pada artikel itu, dijelaskan bahwa kesembilan pria yang menggunakan seragam merupakan warga sipil.


Kasat Brimob Polda Sumatera Utara, Kombes Zulfikar menjelaskan bahwa warga sipil tersebut tergabung dalam anggota Korps Musik (Korsik) Satbrimob Polda Sumut.

Mereka menggunakan seragam hanya pada saat tampil di acara Polri sebagai bentuk penyesuaian.
“Mereka pemain musik yang sudah menjadi mitra Polri untuk Korsik dan ditampilkan saat upacara dengan menggunakan baju polisi sejak tahun 80-an. Mereka yang jadi korps musiknya hanya pakai seragam pada saat itu saja,” jelasanya.
Sementara foto yang memperlihatkan dua pria menggunakan kaos biru berkerah bukanlah seragam Polri.

Foto tersebut pernah diklarifikasi oleh Mafindo pada Desember 2016, diketahui bahwa seragam yang digunakan bukanlah seragam Polri melainkan organisasi Forum Bhayangkara Indonesia (FBI).

FBI sendiri adalah sebuah organisasi yang sah dan beranggotakan WNA yang secara administrasi sudah legal.

Kesimpulan:

Klaim pada koalse foto yang beredar memperlihatkan warga Tiongkok mengenakan seragam Brimob/Polisi adalah salah.

Faktanya, sembilan orang yang terlihat pada salah satu foto adalah warga sipil, bukan warga Tiongkok.

Informasi ini jenis hoaks Misleading Content (konten menyesatkan).

Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok.

Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading Content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.