Demo 'Turunkan Jokowi' di Sejumlah Kota tak Diliput Banyak Media? Ini Faktanya
.jpg)
Adalah akun facebook Putra Inka yang turut mengunggah video ini pada Senin 15 Juni 2020. Ia mengklaim aksi tersebut digelar baru-baru ini dan tidak diliput banyak media.
Berikut narasi lengkapnya:Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad
"Sepi Dari Pemberitaan Media. Today REVOLUSI Di Mulai,Semoga Alloh Swt Merestui Dan Melindungi Para Patriot Bangsa Yang Terpanggil Hati Nuraninya Untuk Berjuang Menumbangkan REZIM JOKOWI.
Jangan Lupa Doanya Pemirsa, Semoga Alloh Swt Bersama orang" Berakal Sehat,Dan Rezim ini secepatnya Wassallam/The End." Unggahan ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 225 emotikon, 22 komentar dan 361 kali dibagikan.
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa yang dilakukan baru-baru ini dan tak diliput banyak media, adalah salah. Faktanya, video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa pada tahun 2019 dan ramai diliput media arus utama.
Kami menemukan bagian video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa pada September 2019. Kala itu, sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan RUU KPK dan RUU KUHP di Yogyakarta.
"Mahasiswa Muhammadiyah menolak Revisi UU KPK dan RKUHP di Yogyakarta, long march dari Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Bangga melihat adik-adik bangkit menolak diam," tulis akun twitter @Dahnilanzar, Senin 23 September 2019.
Pada masa-masa itu, memang benar terjadi gelombang unjuk rasa di sejumlah wilayah. Para demonstran menentang sejumlah RUU yang tengah digodok dan membantah aksi itu bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Misalnya, pengakuan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Dinno Ardiansyah. Ia menegaskan aksi mahasiswa kala itu fokus pada penolakan RUU kontroversial.
"Itu sebenarnya kita juga sangat menyayangkan ketika elite-elite politik justru menunggangi dan mengambil kesempatan dari mahasiswa," kata Dinno seperti dilansir Detik.com, Rabu 25 September 2019.
Pula Ketua Program Studi S1 Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Abdul Gaffar Karim. Ia menegaskan aksi mahasiswa di Yogyakarta saat itu, tidak bertujuan untuk menurunkan Jokowi.
"Enggak usahlah curiga gerakan itu akan jatuhkan presiden, delegitimasi pelantikan,” kata Gaffar seperti dilansir Tempo.co, Rabu 25 September 2019.
Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa yang dilakukan baru-baru ini dan tak diliput banyak media, adalah salah. Faktanya, video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa pada tahun 2019 dan ramai diliput media arus utama.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.